Anggana, 26 Mei 2025 — Upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Anggana terus berlanjut secara bertahap. Setelah sebelumnya dilaksanakan di sejumlah desa, kali ini kegiatan Rembug Stunting digelar di Desa Anggana. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi terpadu dalam mengurangi angka prevalensi stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di wilayah Kecamatan Anggana.
Kegiatan Rembug Stunting tersebut diselenggarakan di Kantor Desa Anggana dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Hadir dalam kegiatan ini Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Anggana, Kepala Desa Anggana, Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan dari Puskesmas Sungai Mariam, kader Posyandu, serta masyarakat setempat yang memiliki perhatian terhadap isu kesehatan anak dan keluarga.
Dalam sambutannya, Kasi Kesra Kecamatan Anggana menyampaikan bahwa Rembug Stunting tingkat desa merupakan tindak lanjut dari musyawarah stunting di tingkat kecamatan yang sebelumnya telah memetakan permasalahan serta menyusun strategi percepatan penurunan stunting di setiap desa. Ia menekankan pentingnya sinergi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menangani masalah stunting yang merupakan isu serius dan berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia.
Sementara itu, Kepala Desa Anggana mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebagai langkah konkret untuk mendorong pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Ia menegaskan bahwa stunting menjadi salah satu prioritas dalam arah kebijakan pembangunan Desa Anggana tahun ini. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, petugas kesehatan, lembaga desa, hingga tokoh masyarakat dalam penanganan isu ini.
Pemaparan teknis juga disampaikan oleh perwakilan Puskesmas Sungai Mariam. Dalam presentasinya, ia menjelaskan data terkini terkait jumlah dan sebaran anak stunting di Desa Anggana, faktor-faktor penyebab stunting seperti kekurangan gizi kronis, kurangnya asupan protein hewani, serta rendahnya akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak. Ia juga menekankan pentingnya edukasi keluarga mengenai pola makan sehat dan pemanfaatan layanan posyandu secara maksimal sebagai upaya pencegahan.
Dari hasil diskusi dan musyawarah yang berlangsung, diperoleh sejumlah kesepakatan penting. Beberapa di antaranya adalah penguatan peran kader kesehatan desa melalui pelatihan dan pendampingan, komitmen pengalokasian anggaran desa untuk program percepatan penurunan stunting, serta peningkatan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada warga.
Melalui forum ini, Kecamatan Anggana bersama dengan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Desa Anggana menunjukkan komitmen kuat untuk terus bergerak membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. Langkah ini diharapkan menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di wilayah ini.
