Kutai Lama, Anggana – Tradisi Ngulur Naga dan Belimbur kembali digelar dengan penuh kemeriahan di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, pada Minggu (28/9/2025). Ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati tepian Sungai Mahakam untuk menyaksikan prosesi adat yang telah menjadi ikon budaya warisan leluhur.
Acara dimulai dengan arak-arakan sepasang replika naga yang dibawa dari Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara menuju perairan Kutai Lama. Dengan iringan tabuhan musik tradisional dan sorak sorai warga, replika naga tersebut kemudian dilarutkan ke sungai sebagai simbol penghormatan sekaligus doa keselamatan.
Antusiasme masyarakat terlihat begitu tinggi. Tidak hanya sekadar menonton, warga berbondong-bondong ikut serta memperebutkan potongan sisik replika naga, yang diyakini membawa keberkahan, keselamatan, dan rezeki. Suasana pun semakin riuh saat prosesi puncak pelepasan naga, disertai tepuk tangan dan sorak kegembiraan pengunjung yang memenuhi bantaran sungai.
Selain Ngulur Naga, rangkaian acara budaya juga dilengkapi dengan tradisi Belimbur, yaitu saling siram air antarwarga sebagai simbol pembersihan diri dan kebersamaan. Momen ini selalu dinantikan, terutama oleh anak-anak dan generasi muda yang menjadikan tradisi ini sebagai ajang hiburan sekaligus pelestarian budaya.
Kegiatan adat tersebut turut dihadiri unsur Forkopimcam Kecamatan Anggana, perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara, Ketua Adat Kutai Lama, serta sejumlah tamu undangan penting lainnya. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya menjaga serta melestarikan tradisi turun-temurun masyarakat pesisir Mahakam.
Bagi masyarakat Kutai Lama, Ngulur Naga dan Belimbur bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga, memperkuat identitas budaya, sekaligus memperingati sejarah panjang Kutai Lama sebagai cikal bakal Kerajaan Kutai Kartanegara.
Tak heran jika setiap tahun, kegiatan ini selalu menjadi magnet wisata budaya yang menarik perhatian tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah yang ingin merasakan langsung kemeriahan dan keunikan tradisi khas pesisir Mahakam tersebut.
